Pentingnya Empati buat Seorang Product Manager
Kalau teman-teman melihat situasi di atas, apa yang teman-teman pikirkan?
Wah, masih tradisional ya. Masih belum digital, masih menggunakan kertas
Ini harusnya dibuat versi digitalnya nih, pasti susah banget kalau mau trace data beberapa tahun ke belakang
Dan lain-lain
Argumen di atas, mungkin benar dan aku yakin orang-orang di sana juga pasti merasakan hal yang sama. Namun kita harus perhatikan pasti ada alasan kenapa kok sampai sekarang mereka belum mencoba beralih ke digital buat hal di atas
Salah satu yang harus diperhatikan adalah cost ketika beralih digital. Mungkin bisa aja data tersebut dibuat sistemnya dan dibuat digitalnya. Ketika sudah dibuat digitalnya, aman kan? Sistem sudah digital dan pasti operasional akan dimudahkan dengan itu
Yup, betul dan salah. Buat data yang baru, mungkin akan lebih mudah tapi bagaimana dengan data yang lama? Data yang lama ini pasti harus dimasukan satu-satu ke dalam sistem yang sekarang. Kalau datanya berupa excel, mungkin bisa diakali dengan import. Tapi kalau datanya berupa kertas gimana? Butuh strategi khusus untuk bisa memasukan data tersebut ke dalam sistem yang sekarang
Di sinilah empati kita sebagai Product Manager diuji. Untuk bisa memecahkan masalah, kita tidak hanya harus memikirkan nilai bisnis dan solusinya tapi cuma experience ketika transisi tersebut terjadi. Experience di sini sangatlah vital, apabila kita melewatkannya bisa jadi user lebih memilih solusi yang lama meskipun solusi yang baru ini lebih menguntungkan ke depannya